This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 06 Agustus 2011

HIKMAH RAMADHAN

Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya melainkan hanya rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroniy)
Ada tiga kemungkinan orang berpuasa tapi hanya mendapat rasa lapar dan dahaga :
1. Puasanya tidak ikhlas
Karena amalan setiap orang tergantung niatnya dan dia akan mendapatkan apa yang dia niatkan.
“Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan bagi setiap orang akan mendapatkan apa yang dia niatkan” (HR. Bukhori – Muslim)
Maka jika puasa kita iklhas insya Alloh kita akan mendapatkan pahala besar dari Alloh namun jika puasa kita tidak ikhlas dan hanya untuk tujuan-tujuan duniawi (seperti puasa utk riya’, diet, sehat dll) maka yang kita dapat rasa lapar dan dahaga saja.
2. Puasanya tidak sesuai tuntunan Nabi
Karena amal ibadah yang caranya tidak bersesuaian dengan cara Nabi adalah tertolak

“Barang siapa yang beramal bukan di atas petunjuk kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim)
Oleh sebab itu puasa orang itu tertolak dan yang didapatkan lapar dan dahaga saja.
Maka banyaklah belajar dan menuntut ilmu agama untuk mengetahui bagaimana cara Nabi beribadah lebih khusus untuk masalah puasa
3. Orangnya puasa tapi maksiat tetap jalan

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari)
Yang perlu kita ketahui puasa agar mendapatkan pahala yang sempurna tidak sekedar menahan lapar dan dahaga, akan tetapi juga menahan diri dari bujukan nafsu syahwat agar tidak terjatuh dalam kemaksiatan.
Jika bisa diibaratkan maka kita berpuasa ini seperti orang bercocok tanam. Orang bercocok tanam agar kelak panennya bagus dan melimpah harus memilih benih yang baik, itulah ibarat niat yang ikhlas. Dia juga harus memelihara tanamannya dengan prosedur-prosedur yang sesuai dengan ilmu yang benar, itulah ibarat tuntunan nabi. Dan tak lupa pula dia akan membasmi setiap hama dan penyakit yang menggangu tanaman, itulah ibarat kemaksiatan yang harus kita jauhi.

Senin, 01 Agustus 2011

BULAN RAMADHAN

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan bagi kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan bagi orang-orang sebelummu, agar kamu bertakwa" [Al Baqarah:183]
Keutamaan berpuasa:
"Diriwayatkan dari Sahl bin Saad r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sesungguhnya di dalam Surga itu terdapat pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada Hari Kiamat kelak. Tidak boleh masuk seorangpun kecuali mereka. Kelak akan ada pengumuman: Di manakah orang yang berpuasa? Mereka lalu berduyun-duyun masuk melalui pintu tersebut. Setelah orang yang terakhir dari mereka telah masuk, pintu tadi ditutup kembali. Tiada lagi orang lain yang akan memasukinya" [Bukhari-Muslim]
"Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Setiap hamba yang berpuasa di jalan Allah, Allah akan menjauhkannya dari api Neraka sejauh perjalanan tujuh puluh tahun" [Bukhari-Muslim]
Keutamaan bulan Ramadan
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila tiba bulan Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu neraka dan setan-setan dibelenggu Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 1793
Wajib berpuasa Ramadan jika melihat hilal awal Ramadan dan berhenti puasa jika melihat hilal awal Syawal. Jika tertutup awan, maka hitunglah 30 hari
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Dari Nabi saw. bahwa beliau menyebut-nyebut tentang bulan Ramadan sambil mengangkat kedua tangannya dan bersabda: Janganlah engkau memulai puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Ramadan dan janganlah berhenti puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Syawal. Apabila tertutup awan, maka hitunglah (30 hari)