REAKSI
CABANGBUNGIN-Ratusan warga Cabangbungin, Kamis (9/5) terpaksa memblokir
Jalan penghubung Cabangbungin-Muaragembong , karena kerusakan jalan itu
semakin parah, akibat sering dilintasi truk-truk angkutan tanah dan
batu untuk pembangunan proyek Pertamina dan perbaikan tanggul yang
dikerjakan oleh PT WIKA.
“Kami sengaja memblokir jalan ini,
karena kalau terus dibiarkan, jalan ini akan semakin rusak parah,”ujar
beberapa warga Desa Lenggahsari, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten
Bekasi.
Aksi protes tersebut, merupakan
akumulasi dari kekecewaan warga setempat yang sudah berkali-kali
menyampaikan keluhan itu, baik kepada Pemkab Bekasi, Pertamina dan PT
WIKA. Namun tak juga ditanggapi. Padahal, jalan tersebut merupakan
satu-satunya akses untuk menjual habis bumi mereka.
“Jalan ini adalah nadi perekonomian di
wilayah ini, jadi jika jalan itu tak segera diperbaiki, perekonomian
warga di disini pastih lumpuh,”tutur pawa raga tersebut.
Warga yang turun ke jalan, tak hanya
kaum lelaki, namun para Ibu-ibu juga ambil bagian dalam aksi itu.”
Hampir setiap hari pengendara sepeda motor yang membawa hasil bumi,
tergelincir karena jalan tersebut licin dan berlubang. Bahkan pada saat
musim hujan, jalan sepanjang 5 kilometer itu sulit dilalui, karena
selain tergenang air,”tambah warga lagi.
Menurut warga, entah sudah berapa kali
masalah kerusakan jalan itu dilaporkan ke Pemerintah Kabupaten
(Kabupaten) Bekasi, namun hingga kini belum ada tanda akan diperbaiki.
Bahkan sejak bupati dijabat Syaduddin hingga Bupati Neneng Hasanah
Yasin, jalan ini belum pernah diperbaiki,”tutur mereka lagi.
Koordinator lapangan PT Dermawan Putra
Pratama (DPP), Yoma kepada Rekasi Bekasi, beberapa hari lalu mengatakan,
perusahaan tempatnya bekerja sudah melihat kondisi jalan yang semakin
parah itu. Itu sebabnya, PT DPP yang tengah melaksanakan pekerjaan
proyek Pertamina di Desa Jaya Sakti, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten
Bekasi langsung turun tangan .
“Tanpa diminta warga, direktur DPP
segera memperbaiki jalan tersebut. Setiap jalan yang berlubang, kita
urug dengan batu , menggunakan alat berat beko. Jadi setiap hari, kita
memperbaiki jalan yang rusak itu,”tambahnya.
Dia menyebutkan, jalan yang rusak itu
meliputi Desa Setia Jaya dan Lenggahsari Kecamatan Cabangbungin dan desa
Jaya Sakti Kecamatan Muaragembong. “Dahulu Desa Jaya Sakti memang masuk
wilayah Cabangbungin, tapi ketika Bekasi dimekarkan, Cabangbungin masuk
wilayah Muaragembong.
Yoma juga mengakui, bahwa jalan raya
Cabangbungin-Muaragembong merupakan urat nadi bagi perekonomian warga
setempat. Sebab, penghasilan warga, selain petani, juga nelayan. “Jadi
hasil laut dan bumi yang dibawa ke kota Kabupaten dan kota Bekasi, harus
melalui jalan yang rusak itu. Karena jalan itu merupakan satu-satunya
akses darat,”katanya.
Yoma juga mengatakan, kerusakan jalan
itu semakin parah dan sulit dilalaui, pasca banjir besar mnelanda
Kecamatan Muaragembong. Sebab, ketika banjir besar itu menerjang
Muaragembong, tak sedikit warga yang terisolir, karena akses jalan ke
luar terputus. Bahkan beberapa rumah warga tergenang banjir sampai
berhari-hari.
Di tempat berbeda, Camat Cabangbungin,
Surya Wijaya mengatakan, bahwa tahun ini kerusakan jalan itu mulai
diperbaiki. “Kerusakan jalan sepanjang lima kilometer itu, tahun ini
mulai dikerjakan. Tahap pertama yang diperbaiki sepanjang 2,5 kilometer.
Dananya diperoleh dari ABT,”jelasnya kepada Reaksi Bekasi.
Dia menyebutkan, bahwa perbaikan jalan
itu menjadi prioritas Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin. Bupati
mengharapkan bahwa seluruh jalan penghubung antar kecamatan di Kabupaten
Bekasi selesai diperbaiki tahun 2014 mendatang.
“Itu sudah menjadi program bupati. Jadi saya dan para aparat desa harus siap mendukung program bupati itu,”jelasnya kemudian.
Namun ketika ditanya soal proyek
Pertamina, dia menegaskan, bahwa pelaksanbaan proyek Pertamina itu sama
sekali belum dikoordinasikan kepada pihaknya. “Jadi saya benar-benar
belum dikonfirmasikan oleh Pertamina soal pekerjaan itu,”tambahnya.(mas)
0 komentar:
Posting Komentar